Difference between revisions of "User:Brigittaaemilia/Draft"

From Glottopedia
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Polylexicality is a characteristic ~~~source: Arie Andhiko Ajie, M. (2019). Phraseologisches Wörterbuch Deutsch-Indonesisch am Beispiel der Somatismen und anderer Phraseme L...")
 
m
 
(7 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
Polylexicality is a characteristic
+
= DEIKSIS =
  
[[User:Brigittaaemilia|Brigittaaemilia]] ([[User talk:Brigittaaemilia|talk]])source: Arie Andhiko Ajie, M. (2019). Phraseologisches Wörterbuch Deutsch-Indonesisch am Beispiel der Somatismen und anderer Phraseme Lexikologische und lexikographische
+
== Pengertian Etimologis ==
Untersuchungen und Wörterbuch.
+
Istilah <i>"Deiksis"</i> sudah digunakan oleh ahli tata bahasa Yunani Kuno, tetapi baru dipopulerkan kembali oleh ahli tata bahasa modern; tepatnya oleh K. Bühler, seorang psikolog asal Jerman. Istilah ini digunakan dalam bidang linguistik, filsafat, dan psikologi. Dalam bahasa Yunani, <i>deiksis</i> memiliki arti "menunjuk" atau "menunjukkan". Menunjuk dengan tangan adalah cara identifikasi melalui gestur tubuh. Oleh karena itu, <i>deiksis</i> berkaitan erat dengan referensi gestural.
 +
<p><i>Contoh: Ungkapan "Lukisan ini bagus sekali." bisa diganti dengan hanya "Bagus sekali." sambil menunjuk lukisan yang dimaksud.</i>
 +
 
 +
== Pengertian Deiksis ==
 +
<i>Deiksis</i> adalah cara merujuk pada suatu hal yang berkaitan erat dengan konteks penutur. Dengan demikian, ada rujukan yang berasal dari penutur, dekat dengan penutur, dan jauh dari penutur. Dalam <i>deiksis</i> digunakan kata ganti personal (contoh: dia, mereka), demonstratif (contoh: ini, itu), tempat (contoh: di sini, di situ), dan waktu (contoh: nanti, sekarang).
 +
 
 +
<p>Ada tiga jenis <i>deiksis</i>, yaitu <i>deiksis</i> ruang, persona, dan waktu. Ketiga jenis ini bergantung pada interpretasi penutur dan mitra tutur yang berada di dalam konteks yang sama.
 +
 
 +
== Deiksis Ruang ==
 +
<i>Deiksis</i> ruang berkenaan dengan cara merujuk suatu lokasi relatif bagi penutur dan mitra tutur.
 +
<br><i>Contoh: "Di sini hujan."
 +
<br>Kita harus mengethaui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami di mana "di sini" yang dimaksud penutur. "Di sini" bagi penutur bisa berarti "di situ" atau "di sana" bagi mitra tutur.</i>
 +
 
 +
== Deiksis Persona ==
 +
<i>Deiksis</i> persona berkenaan dengan cara merujuk seseorang menggunakan pronomina atau kata ganti persona. Pronomina bisa dibagi menjadi sudut pandang orang pertama (tungal: saya, aku; jamak: kami, kita), orang kedua (tunggal: kamu; jamak: kalian), dan orang ketiga (tunggal: dia; jamak: mereka).
 +
<p><i>Contoh: "Kami berlibur ke Eropa."
 +
<br>Kita harus mengetahui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami siapa "kami" yang dimaksud penutur.</i>
 +
 
 +
== Deiksis Waktu ==
 +
<i>Deiksis</i> waktu berkenaan dengan cara merujuk suatu waktu relatif bagi penutur dan mitra tutur.
 +
<p><i>Contoh: "Nanti saya telepon kamu."
 +
<br>Kita harus mengetahui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami kapan "nanti" yang dimaksud penutur.</i>
 +
 
 +
== Sumber ==
 +
Kushartanti, Yuwono, U., & Lauder, M. R. (Eds.). (2008). <i>Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik.</i> PT Gramedia Pustaka Utama.
 +
<br>Lyons, J. (2005). <i>Linguistic Semantics: An Introduction.</i> Cambridge University Press.

Latest revision as of 13:18, 20 May 2024

DEIKSIS

Pengertian Etimologis

Istilah "Deiksis" sudah digunakan oleh ahli tata bahasa Yunani Kuno, tetapi baru dipopulerkan kembali oleh ahli tata bahasa modern; tepatnya oleh K. Bühler, seorang psikolog asal Jerman. Istilah ini digunakan dalam bidang linguistik, filsafat, dan psikologi. Dalam bahasa Yunani, deiksis memiliki arti "menunjuk" atau "menunjukkan". Menunjuk dengan tangan adalah cara identifikasi melalui gestur tubuh. Oleh karena itu, deiksis berkaitan erat dengan referensi gestural.

Contoh: Ungkapan "Lukisan ini bagus sekali." bisa diganti dengan hanya "Bagus sekali." sambil menunjuk lukisan yang dimaksud.

Pengertian Deiksis

Deiksis adalah cara merujuk pada suatu hal yang berkaitan erat dengan konteks penutur. Dengan demikian, ada rujukan yang berasal dari penutur, dekat dengan penutur, dan jauh dari penutur. Dalam deiksis digunakan kata ganti personal (contoh: dia, mereka), demonstratif (contoh: ini, itu), tempat (contoh: di sini, di situ), dan waktu (contoh: nanti, sekarang).

Ada tiga jenis deiksis, yaitu deiksis ruang, persona, dan waktu. Ketiga jenis ini bergantung pada interpretasi penutur dan mitra tutur yang berada di dalam konteks yang sama.

Deiksis Ruang

Deiksis ruang berkenaan dengan cara merujuk suatu lokasi relatif bagi penutur dan mitra tutur.
Contoh: "Di sini hujan."
Kita harus mengethaui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami di mana "di sini" yang dimaksud penutur. "Di sini" bagi penutur bisa berarti "di situ" atau "di sana" bagi mitra tutur.

Deiksis Persona

Deiksis persona berkenaan dengan cara merujuk seseorang menggunakan pronomina atau kata ganti persona. Pronomina bisa dibagi menjadi sudut pandang orang pertama (tungal: saya, aku; jamak: kami, kita), orang kedua (tunggal: kamu; jamak: kalian), dan orang ketiga (tunggal: dia; jamak: mereka).

Contoh: "Kami berlibur ke Eropa."
Kita harus mengetahui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami siapa "kami" yang dimaksud penutur.

Deiksis Waktu

Deiksis waktu berkenaan dengan cara merujuk suatu waktu relatif bagi penutur dan mitra tutur.

Contoh: "Nanti saya telepon kamu."
Kita harus mengetahui konteks ujaran tersebut agar bisa memahami kapan "nanti" yang dimaksud penutur.

Sumber

Kushartanti, Yuwono, U., & Lauder, M. R. (Eds.). (2008). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. PT Gramedia Pustaka Utama.
Lyons, J. (2005). Linguistic Semantics: An Introduction. Cambridge University Press.